Rabu, 13 Juni 2012

REVIEW BUKU "FAMILY TRAVELER" (Psikologi Keluarga)


Judul Buku      : Family Traveler
Pengarang       : Angnes Tri Harjaningrum
Penerbit           : Lingkar Pena

Traveling..?? membayangkan saja rasanya pasti menyenangkan. Begitulah kira-kira pikiran kebanyakan orang ketika mendengar kata tersebut. Hhmmmm.. bagaimana tidak? yang terbesit dalam pikiran adalah membayangkan mengunjungi tempat baru yang indah yang menawarkan kesenangan. Sehingga hal ini akan menimbulkan perasaan excited. Namun jangan salah, ternyata banyak juga orang yang gak suka sama traveling. Banyak juga alasannya, mulai dari gak ada biayalah, ngabis-abisin duit, atau mungkin memang gak memilki jiwa petualang. Hihi. Tapi, kebanyakan sih biasanya emang masalah budget. Kalau memang itu masalahnya sih, tenang aja. Dalam buku ini dijelaskan bahwa liburan itu gak harus mahal dan menghabiskan biaya. Sedangkan bagi orang yang memang berjiwa petualang dan suka traveling buku ini tepat untuk dijadikan bahan referensi anda dalam melakukan perjalanan traveling.
            Selanjutnya yang perlu diketahui, bahwa ternyata kegiatan traveling itu bukan Cuma aktivitasnya muda-mudi atau orang dewasa saja. Anak-anak pun bisa turut dilibatkan. Bagaimana bisa? Untuk lebih jelasnya silahkan menyimak dengan baik tulisan-tulisan yang akan saya kemukakan. Hehe.. yang terfikirkan oleh kita adalah umumnya orang yang pergi traveling itu hanya untuk kepentingan dan kesenangan pribadi saja. Namun, pernahkah terfikir untuk melakukan traveling bersama keluarga. Saya yakin pasti banyak orang yang berfikir ulang untuk melakukannya. Alasanya macam-macam, bisa karena ribet, atau mungkin ada yang menganggapnya kurang seru kalau liburan bersama keluarga. Apalagi kalau bawa anak-anak, wuiiiihhh.. pasti gak kebayang ribetnya. Belum lagi kalau anak rewel. Alih-alih bisa have fun, yang ada malah badan jadi remuk. Eits.. jangan negative thinking dulu lahhhhh. Dalam buku ini disediain juga tips-tips bagaimana bisa membuat liburan bersama keluarga menjadi seru dan menyenangkan. Ada juga cerita mengenai pengalaman-pengalaman penulis sendiri saat liburan bersama suami dan kedua anaknya yang masih kecil. Dimana hal ini mungkin bisa memberi gambaran kepada anda yang ingin melakukan traveling bersama keluarga. Buku ini adalah potret sebuah keluarga traveler yang berhasil mewujudkan jalan-jalan bersama yang seru, inspiratif, menyenangkan, dan edukatif. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan tips dan trik liburan murah meriah bersama anak, memperoleh penghasilan tambahan saat liburan, membuat rencana perjalanan, memilih hotel/ penginapan murah dan nyaman.
            Buku ini menggambarkan kisah-kisah perjalanan yang sebagian besar dilakukan di Eropa. Namun bagi anda yang ingin mencoba traveling keliling Indonesia bersama keluarga. buku ini bisa dijadikan sumber referensi anda dalam melakukan perjalanan yang menyenangkan dan membuat liburan anda bersama keluarga menjadi bermakna.
            Kisah-kisah perjalanan inspriratif yang dipaparkan dalam buku ini juga bisa menjadi bahan masukan dalam mendidik putra-putri anda.bagaimana cara orang tua mendidik anak-anaknya supaya tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, kreatif dan percaya diri. selain itu orang tua juga bisa belajar atau mengambil pelajaran/ hikmah yang terkandung dalam cerita-cerita tersebut. salah satunya adalah ketika anak ingin mengekspresikan imajinasi mereka yang sangat luar biasa dalam bentuk karya atau semacamnya. Lalu bagaimanakah seharusnya sikap orang tua?. Dibuku ini anda akan menemukan jawabannya.
            Inti dari buku “famili traveler” ini adalah bahwa mendidik anak bisa dilakukan dengan berbagai macam cara dan teknik. Tergantung dari orang tua menginginkan anaknya menjadi seperti apa. Dalam buku ini digambarkan bahwa melalui traveling dan mengunjungi berbagi tempat dimanapun itu, bisa dijadikan sebagai sarana mendidik dan belajar baik bagi orang tua maupun anak.
Pembahasan Singkat
Menurut Kristie Bunney, M.A., seorang spesialis dalam bidang Early Childhood Development. Menurutnya, kemanapun kita membawa anak-anak pergi , entah ke taman, museum, pantai, pabrik, perpustakaan, peternakan atau tempat sesedarhana apapun asalkan aman, semua itu bisa menyalakan imajinasi mereka. Pergi ke tempat-tempat tersebut juga bisa mengembangkan kemampuan kognitif anak, membuat mereka lebih antusias melihat kehidupan dan membuat mereka menjadi senang belajar. Karena menurut Kristie cara terbaik bagi anak-anak untuk belajar adalah melalui pengalaman.
Mendidik anak tidak harus selalu dilakukan dengan cara yang kaku. Dengan aturan yang beraneka macam. Memberi hukuman bila anak melakukan kesalahan. Tidak melulu seperti itu. Namun orang tua bisa melakukannya sebagaimana yang dicontohkan oleh penulis dalam buku “family traveler” ini. Salah satunya adalah dengan melakukan perjalanan dan mengunjungi berbagai macam tempat. Dari tempat-tempat tersebut pasti ada hal yang bisa dipelajari dan diambil manfaatnya. Sebagai contoh, penulis sebelum melakukan perjalanannya kesuatu tempat bersama keluarga pasti merencanakan terlebih dahulu dan mempersiapkan segala sesuatunya. Nah, dalam persiapan tersebut sebaiknya diberikan juga “misi (tugas)” yang harus anak-anak selesaikan selama perjalanan tersebut. misi yang diberikan bisa bervariasi tentunya disesuaikan juga dengan tempat yang akan dikunjungi. Adapun tujuan dari pemberian misi ini adalah untuk melatih anak belajar bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya. hal yang demikian ini bisa dijadikan sebagai sarana untuk mendidik anak secara edukatif dan menyenangkan. 

Template by:
Free Blog Templates