Judul Buku : Family Traveler
Pengarang : Angnes Tri Harjaningrum
Penerbit : Lingkar Pena
Traveling..?? membayangkan saja
rasanya pasti menyenangkan. Begitulah kira-kira pikiran kebanyakan orang ketika
mendengar kata tersebut. Hhmmmm.. bagaimana tidak? yang terbesit dalam pikiran adalah
membayangkan mengunjungi tempat baru yang indah yang menawarkan kesenangan.
Sehingga hal ini akan menimbulkan perasaan excited.
Namun jangan salah, ternyata banyak juga orang yang gak suka sama traveling.
Banyak juga alasannya, mulai dari gak ada biayalah, ngabis-abisin duit, atau
mungkin memang gak memilki jiwa petualang. Hihi. Tapi, kebanyakan sih biasanya
emang masalah budget. Kalau memang
itu masalahnya sih, tenang aja. Dalam buku ini dijelaskan bahwa liburan itu gak
harus mahal dan menghabiskan biaya. Sedangkan bagi orang yang memang berjiwa
petualang dan suka traveling buku ini tepat untuk dijadikan bahan referensi
anda dalam melakukan perjalanan traveling.
Selanjutnya yang perlu diketahui,
bahwa ternyata kegiatan traveling itu bukan Cuma aktivitasnya muda-mudi atau
orang dewasa saja. Anak-anak pun bisa turut dilibatkan. Bagaimana bisa? Untuk
lebih jelasnya silahkan menyimak dengan baik tulisan-tulisan yang akan saya
kemukakan. Hehe.. yang terfikirkan oleh kita adalah umumnya orang yang pergi
traveling itu hanya untuk kepentingan dan kesenangan pribadi saja. Namun,
pernahkah terfikir untuk melakukan traveling bersama keluarga. Saya yakin pasti
banyak orang yang berfikir ulang untuk melakukannya. Alasanya macam-macam, bisa
karena ribet, atau mungkin ada yang menganggapnya kurang seru kalau liburan
bersama keluarga. Apalagi kalau bawa anak-anak, wuiiiihhh.. pasti gak kebayang
ribetnya. Belum lagi kalau anak rewel. Alih-alih bisa have fun, yang ada malah
badan jadi remuk. Eits.. jangan negative
thinking dulu lahhhhh. Dalam buku ini disediain juga tips-tips bagaimana
bisa membuat liburan bersama keluarga menjadi seru dan menyenangkan. Ada juga
cerita mengenai pengalaman-pengalaman penulis sendiri saat liburan bersama
suami dan kedua anaknya yang masih kecil. Dimana hal ini mungkin bisa memberi
gambaran kepada anda yang ingin melakukan traveling bersama keluarga. Buku ini
adalah potret sebuah keluarga traveler yang berhasil mewujudkan jalan-jalan
bersama yang seru, inspiratif, menyenangkan, dan edukatif. Selain itu, buku ini
juga dilengkapi dengan tips dan trik liburan murah meriah bersama anak,
memperoleh penghasilan tambahan saat liburan, membuat rencana perjalanan,
memilih hotel/ penginapan murah dan nyaman.
Buku ini menggambarkan kisah-kisah
perjalanan yang sebagian besar dilakukan di Eropa. Namun bagi anda yang ingin
mencoba traveling keliling Indonesia bersama keluarga. buku ini bisa dijadikan sumber
referensi anda dalam melakukan perjalanan yang menyenangkan dan membuat liburan
anda bersama keluarga menjadi bermakna.
Kisah-kisah perjalanan inspriratif
yang dipaparkan dalam buku ini juga bisa menjadi bahan masukan dalam mendidik
putra-putri anda.bagaimana cara orang tua mendidik anak-anaknya supaya tumbuh
menjadi pribadi yang cerdas, kreatif dan percaya diri. selain itu orang tua
juga bisa belajar atau mengambil pelajaran/ hikmah yang terkandung dalam
cerita-cerita tersebut. salah satunya adalah ketika anak ingin mengekspresikan
imajinasi mereka yang sangat luar biasa dalam bentuk karya atau semacamnya.
Lalu bagaimanakah seharusnya sikap orang tua?. Dibuku ini anda akan menemukan
jawabannya.
Inti dari buku “famili traveler” ini
adalah bahwa mendidik anak bisa dilakukan dengan berbagai macam cara dan
teknik. Tergantung dari orang tua menginginkan anaknya menjadi seperti apa.
Dalam buku ini digambarkan bahwa melalui traveling dan mengunjungi berbagi
tempat dimanapun itu, bisa dijadikan sebagai sarana mendidik dan belajar baik
bagi orang tua maupun anak.
Pembahasan Singkat
Menurut
Kristie Bunney, M.A., seorang spesialis dalam bidang Early Childhood
Development. Menurutnya, kemanapun kita membawa anak-anak pergi , entah ke
taman, museum, pantai, pabrik, perpustakaan, peternakan atau tempat sesedarhana
apapun asalkan aman, semua itu bisa menyalakan imajinasi mereka. Pergi ke
tempat-tempat tersebut juga bisa mengembangkan kemampuan kognitif anak, membuat
mereka lebih antusias melihat kehidupan dan membuat mereka menjadi senang
belajar. Karena menurut Kristie cara terbaik bagi anak-anak untuk belajar
adalah melalui pengalaman.
Mendidik
anak tidak harus selalu dilakukan dengan cara yang kaku. Dengan aturan yang
beraneka macam. Memberi hukuman bila anak melakukan kesalahan. Tidak melulu
seperti itu. Namun orang tua bisa melakukannya sebagaimana yang dicontohkan
oleh penulis dalam buku “family traveler” ini. Salah satunya adalah dengan
melakukan perjalanan dan mengunjungi berbagai macam tempat. Dari tempat-tempat
tersebut pasti ada hal yang bisa dipelajari dan diambil manfaatnya. Sebagai
contoh, penulis sebelum melakukan perjalanannya kesuatu tempat bersama keluarga
pasti merencanakan terlebih dahulu dan mempersiapkan segala sesuatunya. Nah, dalam
persiapan tersebut sebaiknya diberikan juga “misi (tugas)” yang harus anak-anak
selesaikan selama perjalanan tersebut. misi yang diberikan bisa bervariasi
tentunya disesuaikan juga dengan tempat yang akan dikunjungi. Adapun tujuan
dari pemberian misi ini adalah untuk melatih anak belajar bertanggung jawab
terhadap tugas-tugasnya. hal yang demikian ini bisa dijadikan sebagai sarana
untuk mendidik anak secara edukatif dan menyenangkan.