Kamis, 01 Desember 2011

Analisis Film Gridiron Gang

Konsep diri pada remaja di dasari oleh berbagai kategori peran dan keanggotaan yang menjelaskan siapa diri remaja tersebut. seperti yang terlihat di film bahwasanya remaja-remaja yang tinggal di blok-blok tertentu mengganggap diri mereka bagian dari geng 88, sedangkan mereka yang tinggal di blok yang berlawanan mengatakan diri mereka sebagai geng 95. Hal-hal semacam inilah yang dikatakan sebagai identitas bagi remaja. Padahal permasalahan yang menyebabkan mereka terpecah menjadi geng-geng tertentu hanyalah disebabkan oleh letak wilayah tempat tinggal. Dan mereka cenderung menonjolkan identitas kelompok mereka.
Perkembangan identitas pada remaja juga didukung oleh self esteem (citra/harga diri), dan citra inilah yang dengan sangat jelas bisa kita lihat dari film ini. Dimana baik geng 88 maupun geng 95 sama-sama ingin menunjukkan kekuasaan atau citra diri dari kelompok mereka. Jika ada yang menyakiti salah satu anggota dari kelompok, maka mereka akan maju bersama-sama untuk membalas tindakan yang telah dilakukan. Begitu pula seterusnya. Mereka tidak akan pernah berhenti. Karena masing-masing ingin melindungi dan menjaga citra diri kelompok mereka, dengan begitu identitas mereka juga tidak akan terluka.
Seperti yang dikemukakan oleh Erikson tentang identity vs identity confusion dimana pada tahap ini remaja berusaha menemukan siapa diri mereka sebenarnya, apa saja yang ada dalam diri mereka dan ke arah mana mereka akan menjalani hidup. Karena mengalami kebingungan dalam mencari identitas diri mereka, kebanyakan dari remaja mulai mencari-cari jalan hidup mereka dengan cara bergabung dengan komunitas-komunitas atau geng-geng tertentu. Karena dengan begitu mereka merasa memiliki identitas yang jelas dan lebih percaya diri karena merupakan anggota dari suatu kelompok tertentu. Dan identitas kelompok ini sangat terlihat jelas di dalam film Gridiron. Dimana setiap individu berusaha menunjukkan “ini lho saya, anggota dari geng ini, jadi jangan coba-coba mengganggu saya atau anda akan menerima akibatnya”. Namun yang terjadi adalah remaja-remaja ini merasa tidak berarti atau tidak punya apa-apa yang bisa mereka banggakan ketika mereka terlepas dari kelompok mereka. Contohnya, beberapa remaja yang mengaku sebagai anggota geng tertentu dan terlibat dalam aksi pembunuhan. Dan kemudian mereka di masukkan ke penjara. Nah, di penjara inilah remaja-remaja ini merasa terpuruk. Karena di dalam sana tidak akan ada orang yang bisa membela mereka apabila mereka di sakiti. Karena keprihatinan seorang pengurus yang ada dipenjara terhadap remaja-remaja tersebut, yang mana walaupun mereka menerima hukuman dan dikurung selama bertahun-tahun dipenjara, kenyataannya mereka juga akan kembali ke penjara lagi karena melakukan kesalahan yang sama. Oleh kerena itulah, pengurus penjara berinisiatif untuk membentuk sebuat tim football. Dan dari situlah nantinya remaja-remaja tersebut mulai menemukan arah hidupnya. Yang kemudian setelah bebas dari penjara, beberapa dari mereka mampu menemukan jalan hidup mereka.
Tidak dapat di pungkiri bahwasanya keluarga sangat berpengaruh terhadap pembentukan identiitas pada remaja. Karena orang tualah yang paling dekat dengan kita sejak kecil. Sehingga, banyak waktu yang kita habiskan dengan mereka. Dari kedekatan dengan orang tua itulah anak banyak belajar dan dididik. Yang mana hasil dari didikan dan belajar dari orang tua itu lah akan terbentuk identitas pada remaja. Begitu pentingnya figur orang tua bagi remaja, maka ia akan merasa tidak berharga apabila orang tua mereka sudah tidak lagi peduli terhadap mereka. Kenny Bates salah seorang remaja yang masuk penjara karena kasus pencurian mobil. Pada suatu wkatu ibunya datang untuk mengunjunginya di penjara. Karena suatu pembicaraan tertentu akhirnya ibunya marah dan pergi meninggalkannya. Dari situlah Kenny merasa tertekan. Karena ia berfikir bahwa satu-satunya orang yang ia harapkan masih menyayangi dan peduli padanya, justru malah meninggalkannya. Namun, dengan bantuan dari pelatihnya, akhirnya Kenny mau berubah dan ingin menunjukkan pada ibunya bahwa ia patut untuk di banggakan. Akhirnya dengan kerja keras ia berlatih dengan teman-teman yang lainnya agar bisa memenangkan pertandingan football selanjutnya. Dan dengan bantuan pelatih pula, akhirnya ibu Kenny bersedia datang ke arena pertandingan football. Kenny pun berhasil memainkan perannya dalam tim dengan sangat bagus, dan kemenangan pun berpihak pada tim mereka. Dari situlah Kenny akhirnya bisa bersatu dengan ibunya kembali.
Kebanyakan remaja lebih suka menghabiskan waktu mereka diluar rumah. Dan waktu-waktu mereka itu akan di habiskan dan nikmati bersama teman-teman mereka. Sehingga, tidak jarang pada remaja, teman sebaya di anggap sebagai pengganti keluarga ketika mereka berada di luar rumah. Karena begitu pentingnya arti teman sebaya bagi remaja. Kebanyakan dari mereka akan rela melakukan apa saja untuk membantu teman mereka ataupun membalaskan dendam kepada orang yang telah menyakiti mereka. Seperti halnya yang terlihat dalam kasus geng-geng remaja seperti geng 88 ataupun 95. Bahwa jika ada seseorang dari geng 95 telah menyakiti atau menghina anggota dari geng 88, maka sebagai rasa solidaritas maupun kekeluargaan atau keakraban mereka. Teman dari satu geng akan membantu membalaskan sakit hati atau dendam dari teman yang merasa tersakiti, begitu pula sebaliknya.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates